Mitos/Fakta Seputar Botox

Mitos: Dapat membuat ketergantungan.

Fakta: Tidak ada hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa botox memiliki kandungan yang dapat membuat orang menjadi ketergantungan (addict). Persepsi ini muncul ketika orang yang sudah merasakan hasil suntik botox umumnya tidak menerima kondisi kulit seperti awal. Sehingga hal ini berlanjut untuk melakukan treatment botox lagi.

Mitos: Dapat membuat wajah menjadi kaku.

Fakta: Selama suntik botox dilakukan dengan dokter yang aman dan dosis yang tepat, maka ekspresi kamu pun akan tetap terlihat natural kok .

Mitos: Botox ampuh mencegah / mengurangi kerutan seumur hidup.

Fakta : Botox memang ampuh mengatasi kerutan di wajah serta berbagai problem penuaan kulit lainnya. Namun, tidak ada jenis perawatan kecantikan di dunia ini yang dapat menjamin hasil permanen, termasuk botox. Efek dari botox memiliki kisaran selama 6-12 bulan. Setelah masa itu berakhir, kulit akan kembali ke kondisi semula.

Mitos: Suntik botox boleh diulangi kapan saja.

Fakta: Perawatan botox memang boleh dilakukan secara berulang. Meski begitu, harus tetap mengikuti ketentuan interval retouch yang telah dianjurkan. Idealnya, suntik botox hanya boleh dilakukan maksimal 3x dalam setahun dengan interval 4-6 bulan sekali. Bila melakukan secara berlebihan, maka dapat berpotensi kamu resisten terhadap botox.